Sel. Jul 8th, 2025

Pendanaan Fintech P2P Lending Berikan Angin Segar bagi Ribuan UMKM di Indonesia

Pendanaan Fintech P2P Lending Berikan Angin Segar bagi Ribuan UMKM di Indonesia

Ribuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia merasakan dampak positif dari pembiayaan asosiasi Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending. Banyak di antara mereka bahkan melaporkan peningkatan signifikan dalam omset bisnis mereka, hingga berkali-kali lipat. Kelebihan utama dari Fintech P2P Lending adalah proses pengajuan yang mudah tanpa perlu agunan aset, serta kemampuan untuk mendapatkan pinjaman hingga Rp2 miliar, yang menjadikannya sangat menarik bagi UMKM.

Dalam ranah bisnis, Fintech Lending hadir sebagai solusi keuangan bagi UMKM yang masih belum memiliki akses ke layanan keuangan formal, yang sering kali disebut sebagai golongan “unbanked and underserved.” Data dari penelitian tahun 2023 memperkirakan bahwa kebutuhan pembiayaan untuk UMKM pada tahun 2026 akan mencapai Rp 4.300 triliun, tetapi ketersediaan dana saat ini hanya mencapai sekitar Rp 1.900 triliun. Hal ini menyebabkan terjadinya kesenjangan kredit sebesar Rp 2.400 triliun.

Kesenjangan ini merupakan tantangan besar, tetapi juga menjadi peluang bagi Fintech Lending untuk berinovasi dalam melayani masyarakat dan memberikan dampak positif pada ekonomi Indonesia. Hingga Agustus 2023, Fintech Pendanaan Bersama atau Fintech Lending telah menyediakan dana sebesar Rp677,51 triliun, dengan pertumbuhan yang konsisten, tumbuh sebesar 45% pada tahun 2022 dan 112% pada tahun 2021.

Pendanaan Fintech P2P Lending Berikan Angin Segar bagi Ribuan UMKM di Indonesia

Salah satu contoh sukses datang dari Yuari Trantono (Ari), pemilik PT Pangan Nusantara. Ari menceritakan bahwa pembiayaan dari ALAMI Sharia telah meningkatkan keuntungan bisnisnya secara signifikan. Saat ini, omsetnya telah mencapai 6 ton per hari, dengan produk frozen food yang didistribusikan ke berbagai pabrik di Indonesia dan diolah menjadi bakso dan sosis.

“Kendala usaha dalam skala UMKM ini kan kita tidak punya aset, kami pun masih menyewa lahan sebagai tempat usaha. Saya sebagai pemilik usaha memiliki latar belakang PNS di salah satu kementerian, yang kemudian keluar untuk merintis usaha ini. Kami bukan dari orang yang berada ya, kita di kampung juga kami merintis. Saat ini kami mampu mencatat peningkatan omset hingga dua kali lipat menjadi 6 ton kantong frozen food per hari dari yang sebelumnya hanya 3 ton,’ beber Ari.

Menurutnya, akses pembiayaan dari perbankan selama ini menjadi tantangan besar bagi UMKM, karena umumnya memerlukan jaminan aset. Fintech P2P Lending memberikan harapan dan kesempatan bagi mereka untuk mengajukan pinjaman online tanpa harus memberikan jaminan aset, hanya dengan syarat menyediakan laporan keuangan dua tahun terakhir. PT Pangan Nusantara sendiri telah berhasil mendapatkan pembiayaan sekitar Rp 1,2 miliar dari plafon Rp 2 miliar, dengan proses yang sangat mudah, yang kemudian digunakan untuk meningkatkan laba usahanya.

Budi Sang, Lending Manager Mekar, menjelaskan bahwa Mekar memfasilitasi pembiayaan melalui kerjasama dengan koperasi, untuk meminimalkan risiko gagal bayar. “Mekar memiliki jaringan 30 koperasi, salah satunya adalah Dwi Tunggal yang membantu mempermudah proses akses anggota koperasi kepada Mekar. Rata-rata yang Mekar biayai 90% sektor produktif, banyak ibu-ibu dengan segmen grameen konsep dengan wilayah sekitar Pulau Jawa,” kata Budi.

Pengalaman sukses lainnya datang dari Ibu Sumarni bersama anaknya Suki Kunihati. Mereka menceritakan pengalaman mereka setelah mendapatkan pinjaman dari Mekar melalui KSP Dwi Tunggal sebesar Rp 40 juta. Pinjaman tersebut digunakan sebagai modal untuk membeli gerobak usaha bakso.

“Usaha suami saya itu pedagang bakso, Alhamdulillah berkat bantuan dari Dwi Tunggal usaha yang saya jalankan dapat terbantu. Kebetulan kemarin kita sempat terkena dampak Covid, menurun dagangnya. Alhamdulillah berkat dibantuin fintech kita tetap bisa berjalan. Proses pengajuan hanya butuh 1 hari, pagi pengajuan pinjaman online, sore dana sudah cair. Tenor pinjaman ibu Sumarni selama 3 tahun,” ucap Suki.

Suki mengungkapkan bahwa pembiayaan dari Mekar melalui KSP Dwi Tunggal ini mengambil jaminan SK pensiun ibunya, Sumarni, dengan cicilan yang langsung dipotong setiap bulan dari uang pensiunnya. Setelah mendapatkan pembiayaan, omset mereka langsung naik hingga 70% per harinya.

Erfianty, pemilik Ayam Bakar Madu Hijrah Jagakarsa, juga merasakan manfaat dari pendanaan yang diberikan oleh OVO Finansial. Pendapatan usahanya berhasil meningkat hingga 40% setelah mendapatkan pinjaman online dari OVO Finansial. Erfianty menyoroti kemudahan dalam pengajuan pinjaman, proses pencairan, dan pembayaran.

“Pengajuan pembiayaan saya sangat mudah, saya diberi kepercayaan untuk bantuan pinjaman. Alhamdulillah sih lancar dan prosesnya sih cepat ya, hanya paling lama 2 hari bahkan yang pertama itu cuma 1 hari. Tinggal isi data saja dilihat dari transaksi saya di aplikasi di ekosistem OVO sudah cair. Alhamdulillah tidak ada jaminan,” kata dia.

Harza Sandityo, Direktur Utama ALAMI Sharia, menjelaskan bahwa fokus ALAMI Sharia adalah pada industri-industri kunci yang mendukung perekonomian Indonesia, seperti perdagangan & distribusi, sumber daya manusia & kepegawaian, pelayanan kesehatan, dan pertanian (perikanan). Keempat industri tersebut memberikan dampak signifikan terhadap penyerapan lapangan kerja baru, mencapai 50% dari total pembiayaan yang disalurkan.

“ALAMI sebagai penyelenggara Fintech P2P Lending syariah, telah memberikan dukungan keuangan kepada lebih dari 11.400 proyek UMKM di sektor strategis di Indonesia. Ekosistem ALAMI menjangkau 482 kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia, melibatkan penyandang dana dan penerima manfaat, terutama UKM, yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan komersial dan sosial,” kata Harza.

Industri Fintech Lending terus berharap untuk memperluas jangkauan usaha dan pelayanannya, mengingat jurang antara kebutuhan dan ketersediaan pembiayaan produktif bagi kegiatan bisnis UMKM masih cukup lebar. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa UMKM terus mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnis mereka.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *