Sel. Jul 8th, 2025

Menkominfo: Hindari narasi memecah belah di dalam ruang digital terkait pemilihan umum 2024

Menkominfo: Hindari narasi memecah belah di area dalam ruang digital terkait pemilihan umum 2024
Saya ingin pilpres ini perdebatannya tambahan banyak pada perdebatan yang mana digunakan substantif serta berkualitas

Menkominfo Ajak Masyarakat Jag – Menteri Komunikasi kemudian Informatika Budi Arie Setiadi mengajak seluruh elemen bangsa menjaga ruang digital yang digunakan mana sehat dengan menghindari narasi yang mana digunakan memecah belah, baik mendekati maupun selama Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Budi Arie menyatakan pilpres 2024 merupakan pesta untuk seluruh rakyat Indonesia, pesta yang digunakan menjadi kebanggaan semua pihak, sekaligus menjadi refleksi kedewasaan rakyat dalam berdemokrasi.

"Saya ingin pilpres ini perdebatannya lebih banyak tinggi pada perdebatan yang mana itu substantif kemudian berkualitas demi kemajuan bangsa Indonesia,” kata Budi Arie  dalam Sarasehan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) dengan Media Massa pada Cijantung, Jakarta Timur, Senin.

Menteri Budi Arie menjelaskan, pesan "Pemilu Damai 2024" merupakan upaya bersama dalam menjawab berbagai kemungkinan permasalahan pemilihan umum 2024. Selain ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, juga untuk mencegah perpecahan kemudian juga penyebaran hoaks.

Menurut Menkominfo, peredaran berbagai narasi kebijakan pemerintah pada area media sosial berpotensi menimbulkan kekacauan informasi dalam bentuk misinformasi, disinformasi, juga juga malinformasi.

"Di Kominfo, kami sudah setuju bahwa ada tiga permasalahan besar yang mana yang disebut menjadi perhatian kita (selama Pemilu), yang dimaksud yang pertama adalah hoaks, kedua fitnah, serta yang tersebut dimaksud ketiga ujaran kebencian atau hate speech, ini yang dimaksud digunakan menjadi potensi munculnya kerawanan sosial," ujarnya.

Budi Arie mengatakan Indonesia perlu berkaca dari pemilihan umum dalam negara lain yang tersebut itu pelaksanaannya terganggu akibat menyebarnya disinformasi pada dalam masyarakat.

Menurut dia, disinformasi dalam pilpres dapat mengakibatkan kalahnya keilmuan dengan popularitas, menurunnya kepercayaan pada demokrasi juga institusi pemerintahan, instabilitas kebijakan pemerintah serta sosial, terbatasnya akses pada informasi faktual, hingga polarisasi rakyat yang digunakan dimaksud berkepanjangan.

Oleh dikarenakan itu, Menkominfo mengajukan permohonan semua pihak terutama Tentara Nasional Indonesia (TNI) kemudian pekerja media massa bersama-sama mengamplifikasi narasi "Pemilu Damai 2024".

"Kolaborasi dapat dijalani melalui amplifikasi narasi pemilihan umum Damai 2024 pada media sosial juga media konvensional, sinergi Babinsa dalam mensosialisasikan pemilihan umum Damai 2024, serta kolaborasi dengan media massa dalam memproduksi informasi juga juga berita positif terkait pemilihan umum 2024," ungkapnya.

  • 1
  • 2

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *