Ming. Jun 22nd, 2025

Pemerintah terus fokus memperbaiki kualitas pariwisata Indonesia

Pemerintah terus fokus memperbaiki kualitas pariwisata Indonesia

Jakarta – Kementerian Pariwisata serta Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan bahwa kondisi sektor pariwisata pada Indonesia pascapandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih, sehingga Pemerintah terus fokus dalam membenahi kualitasnya

“Setelah pascapandemi sektor pariwisata justru masih dalam masa pemulihan, jadi belum 100 persen (pulih),” kata Ketua Tim Kerja Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenparekraf Mulyanto YS dalam konferensi pers pada tempat Jakarta, Jumat.

Mulyanto menuturkan persentase pemulihan sektor pariwisata di tempat area Indonesia masih berkisar 50 persen lantaran terdapat beberapa orang indikator yang mana patut dibenahi.

Salah satu indikator yang tersebut disebutkan yakni mengenai moda transportasi ke tempat destinasi, yang tersebut yang disebut mempengaruhi minat wisawatan untuk pergi. Dalam industri penerbangan misalnya, adanya pemulihan masih berjalan bertahap akibat dipengaruhi sebagian isu sensitif yang dimaksud mana menghasilkan wisatawan ragu untuk pergi.

“Seperti yang dimaksud saya bilang, penerbangan ini memang banyak isu-isu sensitif, seperti misalnya kenaikan nilai tukar tiket. Itu masih agak sukar untuk membangun pasar luar negeri,” ujarnya yang mana juga Analis Kebijakan Kemenparekraf tersebut.

Lebih lanjut Mulyanto mengaku dalam mengatasi permasalahan itu, Pemerintah sedang fokus memperbaiki beberapa aspek penting serta juga memacu perjalanan pariwisata dalam negeri supaya lebih besar besar dikenal lalu dieksplor oleh wisatawan baik lokal maupun asing.

Salah satu aspek penting yang dimaksud tengah diperbaiki lalu dikembangkan adalah memperkenalkan pariwisata hijau atau pariwisata yang digunakan mana berkelanjutan kepada semua pihak, dengan tujuan mengajak pengelola tempat wisata atau pelaku bidang perniagaan lainnya tak merusak lingkungan dalam tiap kegiatannya.

“Kemudian dukungan Kemenparekraf ke depan, melalui kerangka regulasi di area tempat aspek wisata seperti mengelola pedoman pariwisata berkelanjutan, kemudian juga ada pengelolaan destinasi itu mulai digalakkan sebagai isu,” katanya.

Mulyanto menambahkan dalam pemulihan pariwisata Indonesia, Kemenparekraf tidaklah dapat bergerak sendiri lalu membutuhkan sinergi serta kolaborasi yang dimaksud hal tersebut baik dengan lintas sektor.

Ia menilai pihak swasta sanggup terlibat berpartisipasi dalam pemulihan, terutama melalui pemberian pendampingan di dalam area suatu tempat wisata sampai dengan mengembangkan aspek-aspek berkelanjutan. Contohnya mengajarkan rakyat lokal cara menjaga laut ataupun pengelolaan sampah yang digunakan benar.

“Harapan saya kalau sanggup jangkauan kerja sebanding ini sanggup lebih lanjut banyak diperluas, sehingga sekalian menyosialisasikan pada pelaku industri pariwisata, sambil mengedukasi rakyat bahwa pariwisata berkelanjutan sanggup jadi membawa keberlanjutan perekonomian kreatif kita,” kata dia.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *