Jakarta – Product Marketing Senior Manager Samsung Mobile Experience Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus mengungkap alasan mengapa Samsung memboyong Galaxy S23 FE versi chipset Exynos 2200 juga bukan chipset Snapdragon.
Menurut Verry saat ditemui dalam Jakarta, Selasa, para pengguna dari generasi ponsel FE sebelumnya yaitu Galaxy S21 FE merasa bahwa chipset Exynos miliki performa memuaskan sehingga akhirnya di area dalam generasi penerusnya chipset itu pun kembali diboyong.
"Hampir semua pengguna Galaxy S21 FE itu senang dengan Exynos, mereka menikmati. Dan sekarang kita tahu gaming juga banyak. Jadi, kita bawa Exynos lagi di tempat dalam S23 FE," kata Verry.
Verry menyebut Exynos 2200 yang mana hal itu merupakan chipset besutan Samsung memang miliki keunggulan tambahan lanjut saat digunakan bermain game.
Dari peningkatan performa grafis, Exynos 2200 membawa efisiensi GPU hingga 25 persen jika dibandingkan dengan pendahulunya yaitu Exynos 2100. Lalu untuk kinerja CPU, kinerja Exynos 2200 untuk single core mengalami peningkatan 10 persen serta untuk hasil multi core mengalami peningkatan 6 persen dari generasi sebelumnya.
Dengan fabrikasi 4 nm, Exynos 2200 juga memungkinkan kinerja sistem pendinginan Vapor Chamber dalam Galaxy S23 FE menjadi tambahan optimal dengan peningkatan 3,9 kali dibandingkan dengan dalam Galaxy S21 FE yang digunakan miliki fabrikasi lebih besar besar besar 5 nm.
Keputusan serupa juga dijalani untuk wilayah Asia Tenggara lainnya sehingga hal itu juga menciptakan Galaxy S23 FE versi chipset Exynos 2200 yang tersebut digunakan dipasarkan pada Indonesia. Galaxy S23 FE pada Indonesia hadir dengan dua konfigurasi memori yaitu RAM lalu ROm 8GB+128GB serta 8GB+256GB.
Ada lima pilihan warna yang digunakan hadir yaitu Graphite, Mint, Purple, Cream, dan varian Indigo yang dimaksud mana eksklusif hadir untuk pembelian daring. Galaxy S23 FE 128 GB dipasarkan seharga Rp8.999.000 kemudian juga Galaxy S23 FE 256 GB dipasarkan seharga Rp9.999.000.