Jum. Jun 13th, 2025

Pasar khawatir perang Palestina kemudian Israel, nilai tukar rupiah melemah

Pasar khawatir perang Palestina kemudian Israel, nilai tukar rupiah melemah
Sumber pelemahan rupiah terhadap dolar AS dari eksternal masih bertahan

Jakarta – Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan kecemasan pasar terhadap perang Palestina melawan Israel menjadi faktor pelemahan nilai tukar rupiah.

“Konvoi bantuan mulai berdatangan dalam tempat Jalur Gaza dari Mesir pada akhir pekan, ketika para pemimpin Arab serta juga menteri luar negeri berkumpul untuk pertemuan puncak dalam Kairo, namun tak dapat menghasilkan pernyataan bersama,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin.

Upaya untuk menahan konflik antara Palestina dengan Israel sudah pernah diimplementasikan beberapa total negara secara intensif selama pekan lalu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sudah mengunjungi Israel kemudian berkomunikasi melalui telepon dengan para pemimpin Kanada, Prancis, Inggris, Jerman, kemudian Italia pasca berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta Paus Fransiskus.

Pada pekan ini, pemimpin Perancis serta Belanda juga akan mengunjungi Israel untuk mencari solusi atas hambatan Palestina kemudian juga Israel.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan tidaklah ada perubahan fundamental terhadap nilai tukar rupiah di dalam area awal perdagangan pekan ini dibandingkan akhir pekan lalu.

“Sumber pelemahan rupiah terhadap dolar AS dari eksternal masih bertahan. Konflik perang Israel-Hamas kelihatannya tereskalasi, area konflik meluas sehingga peristiwa ini masih menjadi keresahan pelaku pasar,” kata Ariston.

Di samping itu, pelaku pasar juga mengantisipasi kebijakan suku bunga tinggi AS akan bertahan tambahan lama akibat inflasi AS masih belum turun ke target 2 persen, sehingga segala upaya akan datang diusahakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Ekspektasi itu selaras dengan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pada pekan lalu yang dimaksud dimaksud tercermin dari tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih meninggi, yaitu 4,9 persen untuk tenor 10 tahun.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 61 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.994 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.873 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turut melemah ke posisi Rp15.943 dari sebelumnya Rp15.856 per dolar AS.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *